Hey temaaans, ini aku mau cerita
seputar pengalaman waktu ikutan Jambore Nasional Pelajar Persis 4..(jamnas4) Jamnas
adalah suatu acara dimana seluruh sekolah Persatuan Islam tingkat Muallimien
(SMA) se-Indonesia di undang untuk mengikuti rangkaian acara seperti seminar,
lomba-lomba dan acara silaturahmi yang di adakan setiap 2 tahun sekali ..
mungkin ini adalah jamnas kedua yang telah aku ikuti setelah suksesnya acara jamboree
nasional 3 yang di adakan di pesantren Persis ciganitri Bandung . akan tetapi jamboree
sekarang di selenggarakan di bumi perkemahan Kiara Payung sumedang . tentu saja
jamnas 4 sekarang lebih berasa karena letaknya yang langsung di alam terbuka ..
Untuk jamnas 4 sekarang aku
mewakili sekolah ku untuk mengikuti lomba baca puisi, puisi bagi ku sangat
sangat tidak asing dimana seseorang membacakan untaian kata yang penuh dengan
makna tersendiri dan arti yang sulit di mengerti dengan penuh penghayatan,
ekspresi, dan intonasi pembacaan yang tidak seperti membaca pada umum nya,
khusus nya ya ini membaca puisi J
.. kiprah ku dalam dunia pembacaan puisi Alhamdulillah berangsur baik . pengalaman
pertama ku adalah ketika mengikuti lomba yang sama di Jamnas 3. Aku membacakan
puisi yang di buat sendiri dan aku mendapat kan nomer urut kedua terakhir dari
sektar 90 peserta.. sangat unbelievable ketika harus berada di urutan terakhir
. bisa terbayangkan ketika lomba tersebut dimulai pukul 2 siang dan baru
berakhir pukul 9 malam ,, tapi tentu saja walaupun lelah menunggu moment ini
aku jadikan sebagai pembelajaran dimana aku bisa melihat dan menyaksikan
puluhan orang membacakan puisi dengan
karakter yang berbeda-beda..
Ketika lomba terakhir di akhiri
dengan pembacaan puisi oleh ku, sang juri pun memaparkan seperti apa sih
membaca puisi yang baik itu. Dan kemudian aku paham bahwa ketika seseorang
membaca puisi penghayatan yang di tunjukan mereka sangat Nampak mana yang di
buat-buat dan mana yang memang dia menghayati nya sepenuh hati alias asli real
dan nyata . hee,, ya intinya membaca puisi yang benar itu bukan mereka yang
membacakan dengan meledak-ledak dengan ekspresi atau tingkah yang lebay .. aku
tau pemenang lomba puisi juara 1 waktu jamnas3 itu, dia tampil dengan sederhana
tanpa atribut hanya dengan di iringi instrument gitar, dan dia membacakan dengan
sangat santai dan enak di lihat di dengar juga tentunya menarik perhatian
karena intonasinya yang tepat . berbeda dengan para pembaca puisi yang lain
dimana mereka out of the way atau bisa di bilang keluar dari kaidah membaca
puisi yang baik . ada yang teriak-teriak takbir , ada yang menitikan air mata,
ada yang pada saat itu lampu di matikan dan paduan suara mengiringi pembacaan,
ada yang beratribut tonkat kemudian mereka lari-lari kaya orang kesurupan ,
bahkan ada yang menunjuk penonton dengan berkata kata-kata yang kasar dan
mereka merasa bahwa itu bagian dari penghayatan .. tidak teman tidak seperti
itu!
Berpuisi yang baik dan benar itu adalah….
Pembaca puisi menunjukkan sikap
dan penampilan yang meyakinkan. Berani menatap penonton dan mengatur ekspresi
yang tidak berlebihan. Selain itu, pembaca puisi harus memperhatikan pula irama
serta mimik. Mimik merupakan petunjuk apakah seseorang sudah benar-benar dapat
menjiwai atau meresapkan isi puisi itu. Harmonisasi antara mimik dengan isi
(maksud) puisi merupakan puncak keberhasilan dalam membaca puisi.
Ingatlah tidak setiap puisi dapat
dibaca (dilisankan) tanpa menempatkan tanda tafsir pengucapannya terlebih
dahulu. Adakalanya Anda menemui deretan baris atau bait yang satu dengan yang
lain mempunyai jalinan pengucapan atau ada pula yang secara tertulis terpisah,
sehingga perlu jeda. Bila Anda kurang tepat dalam memberi jeda, akan dapat
mengaburkan maknanya.
Seorang penyair mempunyai
beberapa kiat agar puisinya dapat dicerna atau dinikmati pembaca. Penyair kerap
menampilkan gambar angan atau citraan dalam puisinya. Melalui citraan penikmat
sajak memperoleh gambaran yang jelas, suasana khusus atau gambaran yang
menghidupkan alam pikiran dan perasaan penyairnya.
Perhatikan kutipan sajak Amir Hamzah berikut
ini:
Nanar aku gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai
Dalam puisi di atas citraan
penglihatan yang terasa ada dalam angan-angan pembaca. Pembaca seolah melihat
sosok wanita rupawan yang mengintai dari balik tirai.
Di samping citraan/imajinasi
visual (yang menimbulkan pembaca seolah-olah dapat melihat sesuatu setelah
membaca kata-kata tertentu), terdapat pula imajinasi lain, seperti imajinasi
auditory (pendengaran), imajinasi articulatory (seolah mendengar kata-kata
tertentu), imajinasi alfaktory (seolah membau/mencium sesuatu), imajinasi
organik (seolah Anda seperti merasa lesu, capek, ngantuk, lapar, dan
sebagainya).
Setelah Anda dapat menafsirkan
lambang-lambang dalam puisi, untuk mewujudkan keutuhan makna, Anda dapat
lakukan langkah parafrasa puisi, memberi tanda jeda, serta tekanan atau
intonasinya.
Yang perlu diingat bahwa dalam
mencoba memahami sebuah puisi perlu memperhatikan judul, arti kata, imajinasi,
simbol, pigura bahasa, bunyi/rima, ritme/irama, serta tema puisi.
Yaa itu ane kutip dari salah satu
link yang menjelaskan cara berpuisi yang baik dan benar kurang lebih seperti itulah tekhniknya..
Lanjutkan, !!
setelah belajar dari pengalaman
itu .. dan aku tidak menang tapi ya tak apalah, kan udah menang ilmunya J hehe . aku pun
mengikuti lomba-lomba puisi lainnya, kemudian acara KIBAR yang di selenggarakan
oleh HIMA-HIMI persis, Alhamdulillah Juara 2 padahal saingan ku kebanyakan
mahasiswa, itu sangat luar binasa, lalu Silatda (silaturahmi Daerah) masih di
selenggarakan oleh hima himi persis aku pun juara 2 lagi, terus acara yang di
selenggarakan oleh Kampus Unisba, Alhamdulillah dapet juara 1.. dan yang
terakhir ya di jamnas 4 aku dapet juara 3 tingkat nasional :D seneng banget lah
itu piagam nya lumayan buat beasiswa masuk perguruan tinggi . mudah mudahan ya.
dan banyak prestasi” yang aku raih di dunia perpuisian lain nya.. padahal aku
ga ngejurus di dunia sastra.. justru pengen nya di dunia perpolitikan ,,
mungkinkah?? Kenapa engga yaa.. masih banyaj jalan menuju roma ..
10 tahun yang akan datang insya
Allah, aku adalah salah satu anggota dewan yang duduk di bangku DPR. Amiin