bagi sebagian orang, kenapa harus sadar setelah terlempar atau terjatuh lebih dulu?
Padahal kita tau, jatuh, apapun bentuknya pastilah sakit (kalo jatuh cinta? Oke, itu pengecualian).
Beberapa orang mungkin ada yg tidak percaya tentang rasa sakit karena
terjatuh sehingga ia tak akan sadar sebelum mencoba; jatuh. Sedangkan
beberapa lainnya lebih memilih mundur setelah diberi tau tentang
sakitnya terjatuh sebelum merasakannya. Malah ada sebagian diantaranya,
lebih memilih untuk lebih berhati hati.
Kedua hal tersebut seperti hal hal lain. Pasti punya dua sisi yg
berbeda. Memilih untuk membuktikan sendiri bagaimana sebuah sakit
mendera ketika jatuh dan setelahnya ia akan punya koleksi pengalaman yg
baru, atau memilih untuk diam di tempat, dan diliputi tanda tanya besar
akan rasa sakit ketika jatuh dalam hidupnya. Bersyukur, kalo sebagian
lainnya lebih memilih diam untuk hati hati dan tak memendam tanya.
Dari tadi aku ngomongin terjatuh mulu ya. Ehm, sebenernya terjatuh yg
aku tulis maknanya konotasi. Terserah kalian ngartiin dalam hal apa.
Kadang kita tau, sesuatu hal yg kita lakukan salah. Bahkan ada orang
orang terdekat kita, pernah ngelakuin hal yg sama yg kita lakukan. Dan
dari hal itu berakhir buruk. Tapi, ketika kita diberi tau tentang itu,
seringkali kita ngeyel, ngga percaya. Akhirnya terus ngelakuin. Lebih
parahnya udah tau yg kita lakukan salah tapi malah terus kita lakukan.
Berulang ulang. Sampai pada satu titik, kita membela diri dan
membenarkan yg salah. Dan pada titik akhir, setelah kita tau keburukan
itu, barulah kita sadar kalo itu keliru. Itu salah.
Mencoba itu perlu, tapi kita harus tau batas batas. Kalau hal yg
ingin kita coba sudah jelas mudharat dan salah, kenapa masih dicoba
juga?
0 komentar:
Posting Komentar