Selamat sore, sayang…
Boleh aku menyeka keringatmu?
Aku tau, kamu pasti lelah setelah berwaktu-waktu berlarian. Bukan untuk mengejarku, aku tau kamu berlari karena tak ingin langkahku berlalu terlalu jauh meninggalkanmu.
Aku tau, kamu pasti lelah setelah berwaktu-waktu berlarian. Bukan untuk mengejarku, aku tau kamu berlari karena tak ingin langkahku berlalu terlalu jauh meninggalkanmu.
Ada kalanya, kita memang berjalan beriringan. Namun, ada masanya juga, ketika ternyata kamu harus melangkah lebih cepat.
Tidak, langkah lekasmu bukan untuk meninggalkanku aku yakin itu. Aku hanya cemburu
jika harus berlama-lama di tempat yang kamu pijaki sekarang. Karena aku
tau, di sekitar sana, masih ada bayangan mereka yang membuat
mataku hampir buta. Yang membuat hatiku hampir pecah.
Maka, sebelum semua itu terjadi, izinkan aku berjalan lebih dulu. Aku
tunggu kamu di ujung gerbang penutup masa lalu. Berlarilah secepatnya.
Semakin cepat kamu berlari, semakin dekat pula kebahagiaan yang telah
aku siapkan untukmu.
Selamat Sore, Sayang…
Dan, ketika kamu sudah berada di tempat yang kuinginkan kini, bolehkah aku menyeka keringatmu? Semoga di tempat yang baru, lelahmu semakin mengering, dan hatiku tak akan pecah lagi, seperti sekarang.
Dan, ketika kamu sudah berada di tempat yang kuinginkan kini, bolehkah aku menyeka keringatmu? Semoga di tempat yang baru, lelahmu semakin mengering, dan hatiku tak akan pecah lagi, seperti sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar