memunguti kata-kata yang berserak di altar hatimu: entah untuk siapa
membuat jemariku sakit, tertusuk pecahan air mata
tiada lagi patahan pelangi di kala hujan reda
sebab kau rampas segenap pendar cahaya hingga peluhnya; untuk dia
aku hanya bisa apa, apa yang aku dapatkan?
selain sisa-sisa rayumu semalam. serta sebutir irisan mantra kata-kata cinta yang sudah tidak ada gairah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar