Social Icons

dengan menyebut nama Allah

23/09/12

Muda, Beda! bagaimana kita mengetahui makna dari Kesuksesan. #baca

 
Dunia remaja adalah dunia anak muda yang berani dan nakal, dunia remaja adalah dunia anak muda yang semangat dan antusias..
Terniang seruan soekarno kepada Indonesia “berikan pada ku 10 anak muda, maka aku akan menggetarkan dunia”
Muda itu beda, muda itu indah dan ceria.. untuk itu, jika masih ada seorang pemuda yang berjalan tak tegap, dahi penuh kerutan, mata tak tajam, maka dia bukanlah seorang pemuda..
Sebuah materi di penghujung acara Jambore Nasional Pelajar Persis se-Indonesia, mebuat mata ku terbuka akan sebuah masa depan yang penuh cita-cita.. aku adalah seorang santriwati di sebuah pesantren kecil di pinggiran kota Bandung, usia ku menginjak 18 thn. Tentunya di usia yang bisa dikatakan mulai beranjak dewasa ini aku masih jauh dalam kesempurnaan,tak lain karena sempurna hanya milik sang Pencipta.. tapi apakah salah jika diri ini berupaya menjadi sempurna ketika hidup di alam dunia, tentu saja tidak.
Berbicara mengenai Alam dunia.. seseorang pernah berkata “jika kamu bisa sukses meraih akhirat, maka kesuksesan dunia akan mengikutinya.” Kata yang selalu terniang di fikiran ku. Tentu saja sebuah ungkapan yang sangat benar . aku islam aku santri dan aku iman.. jika berbicara masalah kehidupan siapa sih yang ga percaya akan akhirat.. terlebih memandang siapa aku. Tentu saja akhirat menjadi tujuan yang utama. Sukses itu relatif, bagaimana tidak ketika kadar kesuksesan seseorang berada pada satu titik dan orang itu telah mencapai nya maka orang tersebut menganggap dirinya sukses, tentunya berbeda menurut pandangan orang-orang yang telah mendunia. Inilah anggapan-anggapan mereka
1. Menganggap sukses identik dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Kenyataannya, tidaklah selalu demikian. Banyak dijumpai orang – orang yang tingkat edukasinya rendah (bukan Sarjana / tidak sampai tamat SMA) tetapi sukses dalam bisnis bahkan jadi konglomerat. Mereka – mereka ini bisa sukses karena piawai dan jeli melihat peluang yang ada. “Your mind is the generator of failure, and also the generator of success” Remez Sasson
2. Menganggap sukses identik dengan tidak melakukan kesalahan. Siapa yang tidak akan pernah melakukan kesalahan ? Justru karena melalui kesalahanlah, Thomas Alfa Edison sukses menemukan listrik. “Strong people make as many mistakes as weak people. Difference is that strong people admit their mistakes, laugh at them, learn from them. That is how they become strong” Richard Needham
3. Menganggap sukses identik dengan kerja yang tanpa adanya batasan waktu. Kerja tanpa adanya batasan waktu, menunjukkan bahwa orang tersebut tidak professional pada pekerjaannya karena tidak memiliki time management. Seorang professional, tahu benar kapan harus mengawali dan mengakhiri pekerjaannya dengan hasil yang terbaik. Professionalism : It’s NOT the job you DO, It’s HOW you DO the job.
4. Menganggap sukses identik dengan birokrasi yang sudah ditentukan. Di era yang serba praktis, semua bentuk birokrasi yang bertele – tele, complicated dan rumit, sudah sewajarnya disederhanakan. Karena selain tidak efisien, juga akan menurunkan produktivitas. “Professionalism knows how to do it, when to do it, and doing it” Frank Tyger
5. Menganggap sukses identik dengan petunjuk atasan. Petunjuk dibutuhkan jika acuan kerja belum ada atau masih ragu dan bimbang. Kemandirian dan kreativitas tidak akan timbul atau berkembang jika selalu tergantung pada orang lain. “Professional are people who do jobs well even when they don’t feel like it”
6. Menganggap sukses identik dengan keberuntungan. Tanpa adanya usaha yang ulet, semangat dan serius, tidaklah mungkin keberuntungan akan mendatangi diri seseorang ibarat hujan emas dari langit. “The golden opportunity you are seeking is in yourself. It is not in your environment; it is not in luck or chance, or the help of others; it is in yourself alone” Orison Swett Marden
7. Menganggap sukses identik dengan banyak uang. Sejujurnya, uang memang dibutuhkan tetapi jika tidak tahu cara memanfaatkannya secara bijaksana maka seseorang tidak saja akan menjadi budak bagi uangnya tetapi juga tidak akan bisa menjadi tuan bagi uangnya. “Money is better than poverty, if only for financial reasons” Woody Allen
8. Menganggap sukses identik dengan pengakuan. Logikanya, sukses yang sesungguhnya adalah didasarkan oleh apa yang tertampak / nyata dan bukanlah dikarenakan oleh pengakuan atau penilaian dari orang lain. “There are things to confess that enrich the world, and things that need not be said” Joni Mitchell
9. Menganggap sukses identik dengan tercapainya tujuan. Tujuan adalah sasaran yang ingin dicapai tetapi itu bukanlah akhir dari perjalanan. Tetapi adalah awal tujuan yang lain. “We are made wise not by the recollection of our past, but by the responsibility for our future” George Bernard Shaw
10. Menganggap sukses identik dengan berakhirnya kesulitan. Hidup adalah perjuangan yang penuh dengan rintangan dan tantangan. Yang namanya kesulitan, pasti akan dialami. Yang menjadi masalah, mau atau tidak dihadapi. Jika lari dari kenyataan / tidak mau menghadapinya maka sampai kapanpun juga, kesulitan tersebut selain tidak akan bisa tersirnakan, kwantitasnya juga akan semakin banyak. “In the middle of every difficulty lies opportunity” Albert Einstein. Sukses atau tidak dalam hidup ini, andalah yang tahu / penentunya.“Attaining peace of mind, happiness and good relationships also mean success” Remez Sasson
Dan sukses menurut diriku sendiri adalah, ketika kita bisa meraih akhirat ..kita akan memandang realita keindahan yang Allah janjikan.. ketika kita patuh terhadap agama (Islam) ketenangan hati, kedamaian jiwa dan rasa kecukupan akan kita dapatkan, dan itu adalah bagian dari kata Sukses yang dapat kita nikmati ketika kita meraih akhirat. Orang yang sukses sebenarnya  adalah orang yang berhasil mengenal Allah, berani taat kepada Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya. Sejatinya, orang yang sukses adalah orang yang terus menerus berusaha membersihkan hati .. dalam sebuah hadis, rosul pernah berkata bahwa dalam diri manusia ada segumpal darah (hati) dimana jika segumpal darah itu baik maka yang lain pun akan baik adanya, begitupun sebaliknya. Dalam diri manusia tentu saja ada yang mengendalikan dan hati menjadi alat pengendali utama yang akan menentukan bagaimana diri kita.
Jangan pula kita tertipu bahwa sukses itu hanya di ukur dengan materi; rumah yang megah, harta yang banyak. Sedangkan ketika kita melihat orang yang tinggal di rumah kontrakan, kita menganggap itu adalah tanda kegagalan. Tidak seperti itu kawan, bahkan tidak menutup kemungkinan ketika semua itu menjadi tolak ukur seseorang di katakana sukses kemudian kita pontang-panting untuk sekedar memenuhi semua itu. Bahkan, bukan tidak mungkin dengan kita seperti itu untuk mencapainya kita melupakan akhlak yang seharusnya kita jaga, naudzubillah..
Sukses dalam pandangan Allah, tidak di ukur dari gelar, penampilan, ataupun banyak harta. Seseorang dikatakan berhasi jika dia selalu taat kepada Allah. Sukses adalah ketika dia mempunya kedudukan dan dia tetap taat, tawadhu dan berakhlak mulia. Mungkin dia populer dan memiliki kedudukan di mata manusia menjadi seorang pengusaha terkenal, artis, penulis, aparat bahkan yang duduk di kursi pemerintah dan popularitasnya itu di manfaatkan untuk mengajak orang lain pada ketaatan.
Kita kembali ke al-Qur’an bahwa orang yang sukses adalah orang yang berhasil menata diri, pikiran, mata dan lisan nya, sehingga hidupnya tetap berada di jalan Allah dan dengan itu akhirat pun insya Allah akan berada di genggaman kita.












0 komentar:

Posting Komentar

 

AKSI = REAKSI

AKSI = REAKSI
kesuksesan itu real ada di tangan kita sendiri, bukan di tangan fasilitator ataupun di tempat kita sekolah :) saya bisa ada di antara mereka karna upaya saya sendiri :)